Find us on facebook

Minggu, 22 November 2015

PASRAHKAN SAJA



19 oktober 2015, sempat kesal saat seorang teman memberitahu bahwa pada tanggal 21-22 oktober aku harus mengikuti pelatihan dan sudah ada surat undangannya yang tercantum namaku. Dimana pada tanggal itu adalah jadwal aku libur. Seperti biasa setiap libur aku sudah mempunyai rencana di luar pekerjaan yang sudah kususun agar hari liburku berarti dan bermanfaat. Mulailah aku galau, gelisah, gundah, bimbang dan bingung. Karena jika aku diharuskan mengikuti pelatihan itu maka semua rencana yang telah aku susun harus aku revisi ulang agar semua rencana yang telah aku siapkan tak gagal dan batal begitu saja karena pelatihan itu. Karena bingung maka aku pun menceritakan hal tersebut kepada orang terdekat. Ada yang menanggapinya dengan positif tetapi ada juga yang menanggapinya negatif. Tanggapan positifnya adalah “ya sudah terima saja. Toh tak ada salahnya. Ada manfaatnya kan?” begitulah kata-kata ibu saat aku menceritakan kegalauan hati karena pelatihan itu. Tetapi tanggapan negatif yang aku terima adalah “kalau kaya gitu terus waktu libur kamu kapan? Emang ga ada orang lain? Kalau kaya gitu kenapa gak pindah aja?” tanggapan seorang teman melalui sebuah pesan. Pertanyaan kepindahan yang jujur tak aku suka. Mengapa? Karena jika aku selalu berpikiran seperti itu setiap ada sesuatu maka itu bukanlah suatu solusi yang bagus. Lalu apakah jika aku pindah maka aku akan pasti mendapatkan yang lebih baik? Belum tentu bukan? Maka pindah bukanlah suatu solusi. Kecuali jika ada jaminan kepindahan tersebut akan membuat semuanya menjadi lebih baik lagi. Silakan saja.

Disaat yang sama pula aku menerima kabar tentang jadwal uts kuliah yang maju mundur. Dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 25 oktober dimana pada tanggal itu aku masuk malam dan berarti mengikuti uts setelah aku lepas malam. Aku tak bisa membayangkan menghadapi soal-soal setelah semalaman tak tidur dan kemudian malamnya lagi aku masih harus terjaga dari tidur. Berusaha meminta agar uts tidak dilakukan pada tanggal itu kepada pihak kampus. Namun teman-teman banyak yang mendukung di tanggal tersebut.

Ya sudah pada akhirnya aku hanya bisa pasrah dan menerima. Mau tak mau dan suka tak suka hanya itu yang bisa aku lakukan. Karena usaha sudah aku lakukan dengan meminta agar uts tidak dilakukan pada tanggal tersebut. Pasrah menerima kabar tentang pelatihan yang akan mengambil hak liburku dan juga pasrah jika memang aku harus mengikuti uts setelah lepas malam. Akhirnya aku hanya bisa pasrah dan berdoa agar aku tidak jadi pelatihan dan juga uts diundur atau aku berharap yang terbaik yang Allah SWT berikan kepada ku. Hanya doa dan pasrah yang bisa aku lakukan setiap menghadapi hal seperti itu.

Namun satu hari sebelum pelatihan itu sang atasan bertanya kepada ku, apakah aku sudah tau tentang pelatihan itu maka aku jawab saja “sudah, itu pelatihan yang beda atau sama kaya bulan lalu yah?” mengingat sebelumnya aku pernah mengikuti pelatihan beberapa bulan lalu yang sama dengan yang akan aku lakukan esok. “oh emang iyah yah. Udah pernah yah? Yaudah ntar dicoba cari yang lain deh” itulah tanggapan dari sang atasan. Memang sang atasan tak mengetahui kalau beberapa bulan lalu aku pernah mengikuti pelatihan itu karena saat itu ia sedang tak di tempat. Kalau pun memang harus tetap aku yang mengikuti pelatihan itu ya sudah aku akan mengikutinya. Sudah ku pasrahkan semuanya dan menerima. Yang agak sulit adalah aku harus mengganti rencana yang telah aku susun sebelumnya, jauh sebelum ada undangan pelatihan itu. Agar semuanya berjalan dan tak ada yang dikorbankan karena sebab apapun. Revisi rencana pun telah aku siapkan kalau-kalau aku harus tetap mengikuti pelatihan itu. Sore harinya kabar baik aku terima melalui pesan singkat dari sang atasan bahwa aku tidak jadi diikutkan dalam pelatihan itu dan digantikan dengan orang lain. Alhamdulillah aku senang sekali menerima kabar tersebut. Kepasrahan membuahkan hasil yang baik. Subhanallah buah dari sebuah kepasrahan.

Pelaksanaan uts pun demikian. Beberapa hari sebelum tanggal 25 oktober yang direncanakan akan dilaksanakan uts pun berubah. Karena belum semua soal tersedia dan teman-teman lebih banyak yang tidak setuju jika hanya beberapa mata kuliah saja yang di uts kan. Akhirnya uts pun di undur dan batal dilaksanakan pada tanggal 25 oktober tersebut. Alhamdulillah puji syukur aku panjatkan. Buah dari kepasrahan yang terjadi untuk di kedua kalinya di momen yang hampir bersamaan. Subhanallah sekali. Awalnya jika pelaksanaan uts tersebut tetap dilaksanakan pada tanggal 25 oktober maka aku harus menyiapkan fisik dan mental agar kesehatanku tetap terjaga untuk bekerja sebelum uts dan menghadapi uts itu sendiri. Persiapan lain pun tentunya sudah aku lakukan takut-takut kalau uts itu tetap terjadi pada tanggal tersebut. Tetapi subhanallah kabar baik yang aku terima sesuai dengan keinginanku. Terima kasih ya Allah atas segala Engkau berikan kepadaku. Karena hamba yakin yang Engkau beri untukku adalah yang terbaik untukku.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More