Find us on facebook

Jumat, 20 November 2015

[Para] Burung

                       Kurang Lebih sebelas hari menuju bulan baru Desember tahun dua ribu lima belas. Dimana sudah memasuki musim hujan dan segelintir kenangan bersama mantan. Tidak bermaksud bercanda hanya saja beberapa baper ternyata menjelma ke dalam bait kata yang terketik mengalir begitu saja. [Hehe]
                      “I always wonder why birds stay in the same place when they can fly anywhere in the earth. Then, I ask the same question into my self” sebait kalimat yang kutemukan dalam satu situs sosialita, tanpa sengaja tentunya.
                     “Aku selalu penasaran kenapa burung – burung  tinggal di tempat yang sama padahal mereka bisa terbang ketempat manapun di bumi ini. Lalu aku menanyakan pertanyaan yang sama pada diriku.” Kira – kira seperti itulah translatenya dalam bahasa Indonesia.
                   Well, di sela mendung senja ini. Aku mengingat seorang drawer dan guru matematika yang mengaku menyukai bahkan sangat jatuh cinta pada kata – kata ini. Ia pun bahkan sempat membuatnya menjadi Display Picture di Blackberry Massanger nya beberapa kali. Entah karena ia tak tahu jawaban dari pertanyaan atau pernyataan itu. Atau karena ia penasaran, bahkan atau alasan lain. Melayangkan  atau – atau alasan di luar akal pikiran orang lain pun, aku tak tahu.
                   Dan aku mempersembahkan sebuah tulisan opini omong kosong ini kepadanya, sesosok hastag Nightformiya kesukaannya. Semoga kita beda pendapat ya, kakak.

                  Kenapa seseorang/seekor burung yang tertera di atas memilih tinggal di satu tempat? Bahkan seperti yang kita pahami, seekor burungpun dapat melebarkan sayap dan pergi kemana pun ia mau. Tapi direalita ini, burung tersebut memilih tinggal.
                  Satu  jawaban sederhana dariku, Karena mereka membutuhkan satu tempat untuk pulang dan kembali ke suatu tempat yang biasa disebut rumah. Tak peduli seberapa kali dihujat, atau berapa kali kamu mengolok – olok keadaan bangunan rumah itu, ia akan  tetap kokoh berdiri menungggu mu pulang. Menunggumu untuk beristirahat, menunggu untuk melhatmu menghabiskan senyum dan berbagi tawa bersama anggota keluargamu yang  lain [mungkin] atau hanya sekedar melihatmu untuk terus melakukan rutinitas yang sama
                 Mandi, berpakaian, sarapan, tergesa – gesa, berlari mengunci pintu, berusaha mengejar waktu, hingga senja menghilang dan berganti malam pekat, kamu baru kembali dari kesibukan atau mungkin pelarian waktumu pun, rumah akan tetap menanti dengan setianya. Tanpa jenuh. Kamu tahu, bahkan menunggu mu kembali dari aktifitas mu pun mungin jadi suatu kesenangan tersendiri unutknya.
                 Merangkak atau melangkahkan kaki ke pasir mana pun di belahan bumi ini, pada akhirnya beberapa orang akan sampai pada titik jenuh. Mereka akan merasa rindu kembali ke suatu tempat disebut rumah. Entah itu satu jam, satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun, satu dasawarsa, atau mungkin hingga berwindu – windu kau tinggalkan. Hingga ia terkalahkan oleh lumut pengggerus puing – puing bangunan yang menyimpan kenangan atau setia menunggumu. Mengelak waktu untuk tak roboh pun meski ingin, mereka tak bisa melakukannya.



Quotes Of The Day : “We may can going anywhere, anyplace in this earth. But if your reason to go is because you want to run,  finally, one times. Its  will come a time u missing your home. You Missing a place to come back. To someone, to some time, or to  home”
 “Kita mungkin dapat pergi kemanapun, atau ke tempat apapun di bumi ini. Tapi jika alasan mu untuk pergi hanyalahkeinginan untuk berlari, pada akhirnya, satu waktu. Akan ada waktu, dimana kamu merindukan rumahmu. Kamu merindukan sebuah tempat untuk kembali. Untuk seseorang, untuk satu waktu, atau untuk rumah”

[チューリップ] 

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More