Find us on facebook

Sabtu, 12 Desember 2015

Sajak Setia


sumber: pixabay.com
/1/
Kaki langit hendak menapaki jingga
Kala pertemuan meramu rupa
Menggauli lidah
Tersamar redup pandang

Lama menjadi singkat
Lupa menyapa bayang
Hanya padanya: seperti itu mengkristal dalam diri
Aku tak memahami

/2/
Kabut menggulung luka
Kasa melepaskan
Gerimis di pelupuk
mungkin sekejap
berteduh.

/3/
Pertemuan baru menyulam
Pesona langit yang temaram
Sekulum senyum mengecup kuncup
kerinduan
tersipu.

/4/
Mungkin belum sempurna
Masa menyeka lampau
sesekali bertandang
tapi kini menyambut hangat
karena sekeping kisah
tetaplah jejak yang menyebut dirinya “Kenangan”

/5/
Terlambat pengakuan bertutur
Titik dimana pilihan berdiri kaku
Kira yang terjadi tadi. Tidak larut
dalam hati yang menyirami tunas lain: Aku
begitu angin membisikkan.

/6/
Bila awal tak menghendaki mula
Semestinya tiada akhir persembahan pada selesai

Maka “Pergilah!”
Karena antara kau dan aku, setia menghalang.
Juli 2015

2 komentar:

Wiiihhhh kerenn puisinya, mbak ^_^

hihi..makasih mbak sudah mampir :)

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More