Find us on facebook

Rabu, 18 November 2015

KEMBAR TAPI TAK SAMA



Bagi yang sudah membaca e-book pertama saya yang berjudul BIG BANG pasti tahu tentang ‘anak’ saya si buruk rupa itu dan juga pasti ingat kata-kata saya dalam ‘curhatan penulis’ yang menyatakan kalau proses melahirkan suatu karya itu sama seperti  melahirkan seorang anak. Saat masih dalam kandungan (baca: pikiran) kita berusaha menjaganya sebaik mungkin dengan memberikan nutrisi terbaik dengan harapan saat datang hari kelahirannya anak tersebut akan lahir dengan sempurna, pun saat proses kelahirannya butuh usaha mati-matian. Banyak sekali proses yang mengganjal dalam proses kelahirannya, mulai dari mati lampu dalam durasi lama, tombol keyboard yang tiba-tiba jadi ugal-ugalan, file  dirusak virus sampai yang paling parah tiba-tiba hard disk jadi ‘jangkrik’ (masalah terakhir itu seperti kiamat rasanya).


Tapi, toh saat karya saya mendapat respon yang lumayan baik dari orang-orang yang sudah membacanya (banyak permintaan untuk membukukan isi blog saya dan meneruskan seri BIG BANG berikutnya) tiba-tiba saya jadi mau terus-terusan beranak tanpa henti. Kalau perlu sampai anak saya lebih dari satu lusin karena kadang pujian dan respon yang baik dari para pembaca bisa menjadi anastesi yang baik, obat yang bisa membuat saya kebas saat melawan perihnya luka karena proses melahirkan ‘anak-anak’ saya tersebut.


Maka dari itu dalam waktu dekat Insya Allah saya akan membundel isi blog saya dalam bentuk e-book agar para pembaca saya dapat membaca tulisan saya yang ada dalam blog maupun yang masih tercecer dalam komputer, laptop, tablet, hand phone maupun jurnal dan bisa dinikmati secara utuh. Suatu kebahagiaan bagi saya jika pesan yang mau saya sampaikan kepada lewat tulisan dapat diterima secara utuh tanpa ganguan ketidak nyamanan saat membaca atau gangguan koneksi internet.

Mengenai BIG BANG, banyak yang masih bertanya-tanya kepada saya lewat twitter, e-mail maupun facebook “apakah BIG BANG tamat?” karena di akhir cerita saya menuliskan kata tamat dengan dibubuhi tanda tanya di akhir, seolah-olah saya bertanya kepada diri saya sendiri dan pembaca apakah BIG BANG benar-benar tamat dan selesai? Menanggapi banyak pertanyaan yang bernada serupa saya berani memastikan kalau BIG BANG tidak akan pernah  tamat selama dalam diri manusia masih ada rasa takut.



Proses penulisan BIG BANG sendiri terinspirasi dari penggalian rasa takut saya yang terus-menerus. Paranoid dalam diri sayalah yang akhirnya melahirkan BIG BANG.

Sebetulnya sejak jauh-jauh hari saya ingin menulis sekuel BIG BANG tapi ada rasa enggan mengingat betapa sulitnya mencari tema yang bisa mengajak para pembaca untuk ikut larut dan merasa takut dengan tema yang saya  angkat. Tapi Tuhan Maha Menginspirasi, beberapa hari yang lalu saat saya hendak pergi tidur tiba-tiba hujan deras turun. Air buncah dari langit, inspirasi mengucur deras. Saya ‘bunting’ lagi. Saya tidak bisa tidur semalaman karena terbawa perasaan trance yang luar biasa.

Sekarang saya sedang hamil dan ‘anak’ kedua dan ketiga saya memanggil-manggil meminta direalisasi. Sekarang yang paling penting bagi saya adalah berusaha menjaga api semangat dalam hati  agar tidak meredup apalagi padam karena jika saya memadamkan semangat sama saja dengan mengaborsi ‘anak-anak’ dalam rahim saya. Doa saya semoga saya diberikan kesehatan, kekuatan, nalar yang waras dan antena batin yang lebih sensitif agar saya bisa lebih peka menangkap segala esensi dari kejadian sederhana sehari-hari untuk saya transformasikan ke dalam bentuk tulisan. Semoga saja.

Kedua e-book saya yang sedang saya tulis merupakan anak kembar tapi tak sama, tapi berasal dari sumber yang sama: Dia Yang Maha Menginspirasi.

Semoga saya bisa menjaga dan merawat benih yang sudah ditanam Tuhan dalam rahim pikiran saya.
Bismillah.

Jakarta, 18 November 2015
ditulis oleh : Achmad Ikhtiar

2 komentar:

Waaah...jadi penasaran.
mau dong ebooknya bang

MasyAllah.. Tiba tiba Allah yg menuntun saya ke sini🙃 sekarang uda 2019, artinya bbrp tahun lalu sy prn ngemail dan lahap abis ebooknya.. Jd kepo deh apakah ada kelanjutannya??

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More