Ingatanku kembali ke masa silam ketika air sungai didepan rumah masih bisa aku gunakan untuk mandi dan berenang bersama teman - teman.
Ingatanku kembali ke masa silam ketika hijaunya pepohonan dipinggir jalan tempat bersarang burung - burung kecil masih bisa aku nikmati dipagi hari.
Ingatanku kembali ke masa silam ketika angin sawah menerpa rambutku yang terurai dan meninggalkan kenangan indah bersama rumput dan capung yang beterbangan.
Ingatanku kembali kemasa silam, berjalan mundur 15 tahun dari umurku kini. Berjalan mundur ke waktu dimana aku bebas bermain tanpa adanya polusi.
Tahun berganti tahun. Jernihnya sungai kini tidak bisa aku nikmati lagi. Jika kakiku terkena airnya, maka akan terasa gatal. Ku garuk dan meninggalkan bekas dikaki. Meninggalkan bekas dimemori.
Tahun berganti tahun. Hijaunya pepohonan tidak bisa lagi aku rasakan, Gedung tinggi bermunculan, Pabrik- pabrik mulai beroperasi, mengusir kicauan burung dipagi hari.
Tahun berganti tahun, Angin sawah yang menerpa rambutku kini terasa sesak. Dadaku penuh asap polusi. Aku rindukan belaian angin yang dulu selalu menyambutku disore hari.
Ingatanku kembali ke masa silam ketika hijaunya pepohonan dipinggir jalan tempat bersarang burung - burung kecil masih bisa aku nikmati dipagi hari.
Ingatanku kembali ke masa silam ketika angin sawah menerpa rambutku yang terurai dan meninggalkan kenangan indah bersama rumput dan capung yang beterbangan.
Ingatanku kembali kemasa silam, berjalan mundur 15 tahun dari umurku kini. Berjalan mundur ke waktu dimana aku bebas bermain tanpa adanya polusi.
Tahun berganti tahun. Jernihnya sungai kini tidak bisa aku nikmati lagi. Jika kakiku terkena airnya, maka akan terasa gatal. Ku garuk dan meninggalkan bekas dikaki. Meninggalkan bekas dimemori.
Tahun berganti tahun. Hijaunya pepohonan tidak bisa lagi aku rasakan, Gedung tinggi bermunculan, Pabrik- pabrik mulai beroperasi, mengusir kicauan burung dipagi hari.
Tahun berganti tahun, Angin sawah yang menerpa rambutku kini terasa sesak. Dadaku penuh asap polusi. Aku rindukan belaian angin yang dulu selalu menyambutku disore hari.
0 komentar:
Posting Komentar