Sabtu
pagi tanggal 6 november 2015, seperti biasa pagi itu saya sudah siap
untuk ke kampus di hari weekend.
Mengingat jadwal kuliah saya adalah sabtu dan minggu karena memang
saya mengambil kelas khusus dimana rata-rata mahasiswa adalah yang
sudah bekerja dan berniat melanjutkan pendidikan. Saat sudah siap,
tinggal naik ke motor dan kemudian diantar oleh bapak karena sampai
saat ini bapak masih selalu antar jemput untuk keperluan pekerjaan
dan pendidikan sejak dari saya masih sekolah hingga sekarang,
tiba-tiba berbunyilah bbm grup kampus yang mengabarkan bahwa pagi itu
tak ada kuliah karena sang dosen berhalangan, rencana awal akan
diganti beberapa jam kemudian sekitar jam 10an namun mengingat tak
semua mahasiswa bisa hadir pada kuliah itu maka sang dosen pun
membatalkannya karena beliau tak mau jika mahasiswa yang hadir hanya
sedikit karena tak tersampaikan apa yang akan didiskusikan dalam
kelas. Akhirnya perkuliahan pagi itu pun batal dan tak ada, hanya
akan ada perkuliahan di siang hari sekitar jam 1an.
Ada
hal yang lucu menurut saya, saat membaca chat di bbm grup dan
kemudian saya bbm teman saya juga yang sedang menyaksikan percakapan
di bbm tersebut.
“teh
udah baca bbm grup belum?”
“udah,
lucu yah ri hahaha”
“iyah
teh, ada yang keukeuh
pengen masuk kuliah tapi siapa dosen yang mau masuk buat ngajar?
Ada-ada ajah. Ada mahasiswa tapi gak ada dosen, gimana mau ada
kegiatan belajar mengajar? Tapi kalau ada dosen dan mahasiswa cuma
satu atau dua orang ajah, proses mengajar pun pasti terjadi, karena
itu udah tugas dia kan teh?”
“iyah
ri, ada-ada ajah itu orang hahaha. Kita mah liatin ajah lah ri di
grup bbm itu”
“iyah
teh hahaha”
Ya
ada seorang teman saya yang ingin sekali pagi itu ada perkuliahan,
kuliah apapun. Saya mengerti mengapa ia begitu? Karena memang bagi
mahasiswa yang juga bekerja, waktu untuk ke kampus itu kadang suatu
pengorbanan. Apalagi jika sudah sampai kampus kemudian tak ada
perkuliahan dengan alasan dosen berhalangan karena sebab apapun dan
itu pun dadakan. Pasti memang agak kesal dan sayang dengan waktu yang
ada. Namun sayangnya pagi itu tak ada dosen lain yang dapat
menggantikan. Lalu kalau sudah begitu mau memaksa masuk pun, kemudian
akan kuliah apa? Siapa dosen yang akan mengajar? Jika ada dosen yang
bisa menggantikan untuk mengajar itu mungkin masih lebih baik dari
pada tak ada sama sekali. Tapi apa mau dikata, karena nyatanya tak
seperti yang diharapkan.
Ya
sudah ambil hikmahnya saja dari peristiwa yang ada. Sudah siap mau
berangkat kuliah akhirnya tak jadi. Mengerjakan pekerjaan lain yang
bermanfaat adalah salah satu pilihan. Akhirnya saya isi waktu itu
dengan nyuci
dan ngetik
ajah deh. Sekian. Mohon maaf jika tak berkenan.
0 komentar:
Posting Komentar